161 research outputs found

    Fulfillment of Clean Water Needs in Tamangil Nuhuten Village with Addition of New Spring

    Get PDF
    Seventy-two million Indonesians have difficulty accessing clean water, especially in rural communities. This causes various diseases and has an impact on people's welfare. Currently, the community's need for clean water in Tamangil Nuhuten Village depends on the Wiak spring and often experiences shortages. This research aims to analyze the need and availability of clean water in Tamangil Nuhuten Village. The need for clean water is calculated using water consumption data and the projected population. As for water availability, the water source discharge data is collected from the government and measures the water discharge directly to validate the data. It is necessary to analyze the water balance to determine the ability to meet the demand for clean water. The results showed that the need for clean water for the next 10 years is 2.0 liters/second, while the water supply is 1.06 liters/second, so it is still insufficient. Fulfillment can be done by adding the Baluruk spring 1.8 km away. Baluruk Spring can discharge of 83.3 liters/second with constant conditions throughout the year and meets clean water quality. Intake of clean water can be done by building two reservoirs to reduce the sediment content with dimensions of 4m x 6m x 3m, which are placed 500m from the village. As well as used two 6-inch pipes for transmission pipes and one 4-inch pipe for distribution. Thus the water needs of the Tamangil Nuhuten Village community can be fulfilled until 2031

    Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia

    Full text link
    Reformation which shiftdemocratization of the state gave constructive energy for Indonesia to reconstruct itsdemocratic state. Therefore reformation which become the democratic state whotransition to democratic consolidation, is a phase toward substancialdemocratic state who gave people prosperity in politics, social &economics. In the praxis, democratic transition was not linear, but causes manydistortions which disturbed democratic consolidation toward the ideas ofdemocratic state

    STUDI KETERSEDIAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI MANUMUTI, KABUPATEN KUPANG

    Get PDF
    Irigasi Manumuti merupakan sistem irigasi yang bersumber dari sungai Manikin, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data hujan diambil dari Pos Hujan Tarus untuk pengamatan tahun 2002-2021. Karena kekurangan udara pada beberapa tahun sebelumnya, musim tanam irigasi Manumuti pada tahun 2016 dan 2019 tidak berhasil. Untuk mengetahui sejauh mana sungai Manikin dapat mengairi daerah irigasi Manumuti, perlu dilakukan perhitungan ketersediaan air di sungai Manikin dengan metode FJ Mock dan NRECA yang dikalibrasi dengan pengukuran debit langsung di sungai. Hasil kalibrasi menunjukkan debit yang paling mendekati dengan pengukuran debit langsung di lapangan adalah FJ Mock sehingga perhitungan metode tersebut dipakai dalam perhitungan ketersediaan udara. Namun, untuk menentukan kebutuhan udara dihitung berdasarkan analisish curah hujan, analisis pola tanam yang terdiri dari penyiapan lahan, penggunaan konsumtif tanaman, perkolasi, pergantian lapisan air, kebutuhan bersih air di sawah, luas lahan, kemudian iklim dan cuaca untuk menghitung evapotranspirasi menggunakan metode Modifikasi Penman. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu, ketersediaan air setengah bulanan maksimum di sepanjang tahun yang terjadi pada bulan Januari pada bagian II dengan nilai /detik. Sedangkan ketersediaan air setengah bulanan minimum terjadi pada bulan Maret, Mei, Juni, Agustus, dan Oktober pada bagian I dengan nilai /detik. Kemudian kebutuhan air irigasi minimal 0,02 /detik dan maksimal 0,15 /detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan udara sangat tercukupi dan seharusnya intensitas tanam dapat ditingkatkan hingga 300 persen. Kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan hasil penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelidikan terkait pola operasional jaringan irigasi serta kelembagaan pada jaringan irigasi tersebut

    STUDI BANJIR DI WILAYAH TANJUNGSARI SURABAYA

    Get PDF
    ABSTRAK: Bencana banjir sering melanda kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya terjadi di kota Surabaya khususnya di wilayah Tanjungsari, Surabaya. Berdasarkan data tahun 2020, lamanya genangan di wilayah Tanjungsari adalah selama 15,22 menit dengan kedalaman 6,77 cm. Daerah Tanjungsari merupakan salah satu wilayah industri dan dengan adanya permasalahan banjir di wilayah ini akan menganggu mobilisasi kendaraan dan manusia yang berdampak pada terhambatnya kegiatan produksi. Maka dari itu perlunya dilakukan studi drainase untuk menangani masalah banjir, agar saluran dapat menampung debit yang ada di kawasan tersebut. Berdasarkan Permen PU no.12 Tahun 2014, perencanaan  saluran drainase untuk daerah perkotaan ialah selama 5 tahun. Maka dari itu, curah hujan rencana yang dipakai pada studi banjir ini ialah selama lima tahun (R5) dengan metode Gumbell sebesar R5 = 67,092 mm. Total debit banjir rencana akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusan manning dan hasilnya ada tiga saluran tersier yang tidak dapat menampung total debit banjir rencana. Tiga saluran itu ialah saluran Tanjungsari 1, Tanjungsari 2, dan Tanjungsari 3 dimana dimensi eksistingnya yakni lebar saluran (b) = 60cm dan tinggi saluran (h) = 80cm. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang diakibatkan oleh kecilnya dimensi saluran yang ada, maka diperlukan perencanaan    ulang (redesign) dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil redesign ketiga saluran tersebut di dapat dimensi baru untuk saluran Tanjungsari 1 dan 3 yaitu lebar saluran (b) = 100cm dan tinggi saluran (h) = 120cm, sedangkan saluran Tanjungsari 2 yaitu lebar saluran (b) = 120cm dan tinggi saluran (h) = 120cm, dan masing-masing menggunakan precast saluran U-ditch.  KATA KUNCI : Analisa Banjir, Metode Gumbell, Saluran Tersier Tanjungsar

    KAJIAN SISTEM DRAINASE DI WILAYAH WISMA LIDAH KULON SURABAYA BARAT

    Get PDF
    Abstrak : Permasalahan banjir sering terjadi di wilayah Wisma Lidah Kulon, lamanya genangan di wilayah Wisma Lidah Kulon pada tahun 2020 adalah 90-150  menit dengan kedalaman 25-30 cm. Untuk menangani masalah banjir perlunya dilakukan kajian drainase, agar saluran dapat menampung debit yang ada dikawasan tersebut. Curah hujan rencana dengan Metode Log Person didapatkan R2 adalah 75,15 mm dan R5 adalah 85,02 mm. Debit banjir rencana total dihitung dengan Metode Rasional dengan periode ulang 5 tahun untuk saluran tersier. Total debit banjir rencana akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusan Manning hasilnya ada 2 (dua) saluran tersier yang tidak dapat menampung total debit banjir rencana. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang diakibatkan oleh kecilnya dimensi saluran yang ada, diperlukan perencanaan ulang dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan. Kata Kunci : Drainase, Banjir, Saluran Wisma Lidah Kulo

    KAJIAN BANJIR di WILAYAH TENGGER KANDANGAN, KECAMATAN TANDES, SURABAYA

    Get PDF
    ABSTRAK: Permasalahan banjir terjadi setiap tahun di wilayah Tengger Kandangan. Tinggi genangannya adalah 22,82 cm selama kurang lebih 26,07 menit, sehingga diperlukan kajian banjir untuk menangani masalah tersebut. Curah hujan rencana yang dipakai pada studi banjir ini ialah data selama lima tahun (R5) dengan Metode Log Pearson III sebesar R5 = 68,684 mm. Digunakan Metode Rasional dengan periode ulang 5 tahun untuk menganalisis debit banjir. Hasil analisa debit rencana akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusan Koefisien Strickler. Hasil analisa menunjukkan terdapat dua saluran sekunder yang tidak dapat menampung total debit banjir rencana. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir diakibatkan oleh kecilnya dimensi saluran yang ada, maka diperlukan perencanaan ulang (redesign) dengan dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil desain ulang saluran tersebut di dapat dimensi baru untuk saluran Tengger Kandangan sebesar 200/460 cm. KATA KUNCI: banjir, debit rencana, metode rasional, saluran sekunde

    Effect of additive type D and F on concrete strength capacity by using aggregate type, size, and content: Lumajang sand – Bangkalan gravel

    Get PDF
    Bangkalan district has the potential unallocated aggregate to be applicated as a concrete mixture in the form of fine aggregates (sand) and coarse aggregates (gravel). In fact, Bangkalan aggregate implies excellent structure, so this material is rarely used as a mixture of concrete because with its fine structure the quality of the concrete produced will be less good. To maximize the use of aggregates from Bangkalan, a concrete mixture design analysis is conducted. The study is based on a test of the physical properties which are classified into five variations. Variation one implies a combination of 5/10 and 10/20 use of gravel and sand from Bangkalan when modification two only change the subject of Bangkalan sand to Lumajang sand with the same proportion. Variation three is treated a combination two with a given 0.3% of additive type D. The variation is increased to be added more additive in variation four with 0.6 % type F. As a final variation, with the same proportion of Lumajang sand and Bangkalan gravel of 5/10 and 10/20 combined with 0.3% additive type D and 0.6% additive type F. The capacity is compared based on physical properties and compression test. As a result, the best proposed design is variation three with a compression test over standard design with 29.44 MPa

    Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Dengan Metoda Direct Torque Control Menggunakan Fuzzy Logic Controller

    Full text link
    Penelitian ini mengembangkan metode pengaturan kecepatan motor induksi tanpa sensor (sensorless) menggunakan Direct torque Control (DTC) dengan Fuzzy Logic Control (FLC). Estimasi kecepatan motor akan dibandingkan dengan kecepatan referensi untuk menghasilkan error. Error sebagai masukan FLC. Nilai keluaran dari FLC adalah Torka referensi. Besaran masukan estimasi DTC adalah arus dan tegangan motor, sinyal masuk inverter dan tegangan dc. Besaran keluaran estimasi DTC adalah torka, putaran, fluks dan sudut antara fluks sumbu d dan sumbu q. Hasil simulasi dengan simulink menunjukkan bahwa dengan metoda DTC menggunakan FLC pengaturan kecepatan motor induksi saat start terjadi overshoot 1,6%, rise time 0.0245 detik dan setling time 0.4825 detik untuk kecepatan motor referensi 76,18 rad/detik. Dengan metode Direct Torque Control (DTC) menggunakan Fuzzy Logi Controller (FLC) mampu untuk mengikuti kecepatan referensi yang dinamis dengan baik serta dapat menekan ripple sampai ke derajat yang sangat rendah

    PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI DESA BANYULEGI KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

    Get PDF
    ABSTRAK: Permasalahan banjir sering terjadi di Desa Banyulegi Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Dalam studi ini mepunyai tujuan untuk mengetahui tangkapan hujan yang berada di Desa Banyulegi untuk mengetahui berapa debit rencana pada sungai yang dikaji, dan mengetahui penyebab terjadinya banjir. Penyebabnya adalah penampang pada saluran primer yang ada wilayah tersebut hanya mampu menampung debit sebesar 252,51 m3/det yang seharusnya dapat menampung debit banjir maksimum sebesar 278,12m3/det. Lama genangan terparah terjadi pada tahun 2019 lebih dari 3 jam dengan kedalaman 60 - 70 cm dan wilayah yang tergenang 24,637 m2. Untuk menangani masalah banjir tersebut dilakukan kajian drainase, sehingga saluran bisa menampung debit banjir yang ada dikawasan tersebut. Curah hujan rencana dengan Metode Log Pearson III didapatkan R10 adalah 78,79 mm dan R25 adalah 89,79 mm. Debit banjir maksimum dihitung menggunakan Metode Nakayashu untuk saluran primer dengan periode ulang 10 tahun. Debit banjir maksimum akan dibandingkan dengan kapasitas penampang saluran yang dihitung dengan perumusan Manning. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang diakibatkan oleh mengecilnya saluran, diperlukan  pengerukan atau perencanaan ulang dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan lebar dasar di setiap penampang. sehingga tiap penampang mampu menampung debit banjir maksimum. KATA KUNCI : Penampang, Banjir, Dawarblandong

    OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PRODUKSI TANAMAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR BERDASARKAN POLA TATA TANAM

    Get PDF
    Abstrak: Optimalisasi Keuntungan Produksi Tanaman Menggunakan Program Linear Berdasarkan Pola Tata Tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan pola tata tanam dan jadwal tanam yang optimal, serta memaksimalkan lahan pertanian dengan pola tanam yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, mengetahui besarnya kebutuhan air irigasi untuk masing-masing jenis tanaman yang direncanakan dan memperoleh keuntungan yang maksimum dari hasil optimasi dengan program linear merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penyelesaian persamaan matematis dengan program linear menggunakan bantuan software QM for Windows 3. Penelitian dilakukan dengan 3 tahapan: Pertama, merencanakan pola tata tanam yang paling optimal di daerah irigasi Kali Bening. Kedua, menentukan efisiensi pola pemberian air pada tanaman. Ketiga, mengoptimalkan keuntungan hasil produksi pertanian menggunakan program linear dari perencanaan pola tata tanam yang efektif. Hasil penelitian dari program linear menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi untuk luas DI 1.141 Ha masing – masing jenis tanaman yang direncanakan dalam satu musim. Pada alternatif I dengan pola tanam padi-padi-palawija dan kebutuhan air pada tiap tanaman padi I sebesar 9,47 lt/dt/ha, padi II 2,60 lt/dt/ha, dan palawija 7,95 lt/dt/ha merupakan alternatif yang mempunyai nilai keuntungan paling maksimum dari hasil produksi pertanian yaitu sebesar Rp 107.796.111.225,- per tahun. Abstract: Optimizing Production Profits Using Linear Programs Based on Planting Pattern. The goal of this research is to set planting pattern and optimal planting schedule, also maximize farming area with efficient and effectively planting pattern. Beside that, according to volume of water for each kind of planned crops and reach maximal profit by optimizing with linear program is important thing to do. This research using solving method of mathematic equations with linear program using assistance software of QM for Windows 3. Research does in 3 steps. Frist thing first, planning the most optimal planting pattern in irrigation area of kali bening. The second, determine the efficency of water supply pattern to plants. The third, optimize the profit of agriculture production by using linear program of effectively planting pattern. The results of research show that irrigation wateer needs for area DI 1.141 Ha to each plants which is planned for a season. In alternative I with a rice-paddy-palawija cropping pattern and the water requirement for each rice plant I is 9.47 lt/sec/ha, rice II is 2.60 lt/sec/ha, and secondary crops 7.95 lt/sec/ha. is an alternative that has the maximum profit value from agricultural production, which is Rp. 107,796,111,225, - per year
    corecore